Menggunakan huruf arab untuk bahasa-bahasa Indonesia
Huruf jawi / arab-melayu, pegon, serang, dan buri-wolio adalah hasil
adaptasi huruf hijaiyah / arab untuk menuliskan beberapa bahasa di
Indonesia; salah satunya adalah bahasa indonesia sendiri.
Peraturan menulisnya sama seperti huruf arab pada umumnya; sedikit
huruf vokal, huruf bisa menyambung, bentuk huruf tergantung
posisinya, dll.
Ada juga beberapa perubahaan lain yang muncul karena morfologi serta
fonologi bahasa austronesia tidak sama dengan bahasa arab.
Huruf tambahan untuk bahasa-bahasa Indonesia
چ |
ݣ / ڭ / ؼ / ڮ |
ڤ |
پ / ۑ |
ڠ |
ڊ / ࢮ / ڎ |
ط / ڟ |
ۋ |
c |
g |
p |
ny |
ng |
dh |
th |
v |
(Sebenarnya tidak semua variasi hurufnya ditampilkan disini;
beberapa variasinya tidak didukung kodenya)
Masing-masing variasi daerah menggunakan bentuk hurufnya sendiri;
tabel diatas hanya mengumpulkan semua variasi yang ada dari setiap
daerah.
Digraf [th] dan [dh] sepertinya digunakan untuk bahasa jawa, tetapi
seperti dalam penggunaan aksara jawa untuk bahasa indonesia, suara
/d/ bahasa indonesia dan melayu dituliskan dengan huruf [dh] dan
bukan [d].
Semua huruf menyambung dan berubah sebagaimana hurufnya seharusnya
sebagai huruf arab standar dengan pengecualian huruf [ny], kaf, dan
[g].
Ketika huruf [ny] muncul dalam bentuk akhir, maka titik tiganya akan
pindah dari bawah ke atas.
ڽڽڽ
Huruf kaf dan [g] bisa dituliskan dalam gaya arab maupun persia.
Lebih tepatnya, maksud gaya persia adalah variasi al-kaaf
al-masykuulah yang muncul dalam kaligrafi gaya nastaliq Persia.
Perbedaan utama antara gaya arab dan persia adalah huruf gaya persia
tidak berubah bentuk, sedangkan yang gaya arab berubah menjadi
bentuk huruf lam ketika di posisi akhir atau berdiri sendiri.
ک ککک |
ك ككك |
gaya persia |
gaya arab |
Ortografi huruf jawi
Walau huruf jawi umumnya dipakai di Malaysia dan Brunei Darussalam
untuk bahasa melayu, sebagian dari wilayah Indonesia juga
memakainya; seperti Sumatera dan Kalimantan untuk bahasa-bahasa
selain melayu seperti bahasa aceh, minangkabau, dan banjar.
Representasi suara vokal
Suara vokal /a/ dilambangkan huruf alif
Jika vokal /a/ muncul di awal kata atau dalam suku kata terbuka,
alif dituliskan
انق |
اچر |
اڠکوت |
کامو |
جامو |
anak |
acar |
angkut |
kamu |
jamu |
Jika vokal /a/ muncul dalam suku kata tertutup, alif tidak
dituliskan
جنتن |
سنتن |
ݣمبر |
jantan |
santan |
gambar |
Jika 2 suara vokal bersebelahan, dan yang terakhir adalah /a/,
alif dituliskan
Jika suku kata terakhir terbuka, bersuara vokal /a/, dan
konsonan suku katanya adalah d, r, l, ng, atau w, alif
dituliskan.
Ini sering dihafalkan sebagai peraturan
DaRLUNG
untuk mengingat huruf apa saja yang mempertahankan huruf alif
لاڎا |
چارا |
جالا |
باوا |
ڠاڠا |
lada |
cara |
jala |
bawa |
nganga |
Peraturan di atas bisa ada karena jika konsonannya
bukan
d, r, l, w, maupun ng, maka alif
tidak
dituliskan
باچ |
نام |
كايٜ |
هاٜپ |
ماس |
كات |
baca |
nama |
kaya |
hanya |
masa |
kata |
Jika suku kata terakhir terbuka, bervokal a, dan suku kata
sebelumnya bervokal selain a atau e pepet, atau merupakan suku
kata tertutup, alif dituliskan
تيبا |
سيلا |
بوتا |
ڤوڽا |
ڤنچا |
هرتا |
tiba |
sila |
buta |
punya |
panca |
harta |
Tetapi jika suku kata terakhir tersebut berkonsonan k atau g,
alif tidak dituliskan
موک |
تيݣ |
نڠک |
بڠݣ |
muka |
tiga |
nangka |
bangga |
Suara vokal /i/ dan /e/ sama-sama dilambangkan huruf ya'
كيرا |
تيمبق |
ريبو |
سيوا |
kira |
tembak |
ribu |
sewa |
Jika suara vokal /i/ atau /e/ mengawali kata, dituliskan dengan
alif + ya' atau alif dengan hamzah bawah
ايكن |
ايقور |
انڎونيسياٜ |
ikan |
ekor |
Indonesia |
Jika gugus [ai] atau [ae] muncul dan bukan merupakan diftong,
maka suara /i/ atau /e/ dituliskan sebagai hamzah ya' + ya'
مائين |
بوئيه |
كائني |
main |
buih |
kain |
Suara vokal /u/ dan /o/ sama-sama dilambangkan huruf wau
بولا |
بومبو |
بوكن |
لومبا |
bola |
bumbu |
bukan |
lomba |
Jika suara vokal /u/ atau /o/ mengawali kata, dituliskan dengan
alif + wau
اوبور |
اوڤه |
اوسڠ |
obor |
upah |
usang |
Jika gugus [au] muncul dan bukan merupakan diftong, maka suara
/u/ dituliskan sebagai hamzah wau
جاؤه |
لاؤت |
لاؤق-ڤاؤق |
jauh |
laut |
lauk-pauk |
Jika vokal suatu suku kata bersuara vokal /o/ dan berkonsonan s,
k, atau t, konsonannya tidak menggunakan sin, kaf, dan ta'
melainkan masing-masing ṣad, qaf, dan ṭa'
Karena jika tetap menggunakan sin, kaf, dan ta', maka vokalnya
akan menjadi /u/
صوطو |
قولوم |
طول |
soto |
kolom |
tol |
سوتو |
كولوم |
تول |
sutu |
kulum |
tul |
Ketentuan ejaan lainnya
Jika suatu kata merupakan kata serapan dari bahasa Arab,
ejaannya harus mengikuti ejaan aslinya menurut bahasa Arab
Beberapa kata tertentu yang asli dari bahasa Indonesia memiliki
aturan ejaan khusus yang harus diikuti walau melanggar beberapa
aturan ejaan